PENYELIDIKAN PRA-U 2011

Friday, August 12, 2011

AL- HAFIZ AL QURAN - MENCARI KEREZAAN ALLAH DAN MEMILIKI KECERDASAN HOLISTIK


Madrasah Nur Assalam


Sistem pengajian Islam kini semakin mendapat tempat dewasa ini. Umat Islam semakin berminat mendalami ajaran Islam yang mereka anuti. Oleh itu, dengan wujudnya pusat-pusat pengajian Islam beroreantasikan pondok ini sedikit sebanyak dapat menyediakan ruang dan peluang kepada golongan ini untuk mendalami ilmu-ilmu Islam. Wajarlah sistem pengajian ala pondok ini diperbanyak dan diperkembangkan serta diberi sokongan oleh semua lapisan masyarakat.
MADRASAH NUR AS-SALAM
(Pondok Bukit Salam) Lot 1949, Kg Bukit Sg. Nor, 34140 Rantau Panjang, Selama, Perak.

Rayuan Sumbangan

Pihak madrasah kini sedang dalam proses menyiapkan  bangunan 2 tingkat asrama kediaman pelajar. Bangunan ini dijangka akan dapat menempatkan lebih kurang 100 orang pelajar. Pembinaan bangunan asrama ini baru sahaja 15% siap dan masih memerlukan RM 300,000 untuk menyiapkan sepenuhnya bangunan tersebut.
Sumbangan dari anda amat dialu-alukan bagi menambah baik kemudahan di madrasah. Sumbangan boleh disalurkan ke
Akaun Maybank cawangan Selama, Perak
No akaun : 5582 1131 1976
Nama akaun : MADRASAH NUR AS-SALAM
(Pondok Bukit Salam) Lot 1949, Kg Bukit Sg. Nor, 34140 Rantau Panjang, Selama, Perak.




Menghafal Al-Quran menguatkan hubungan dengan Allah sang pemilik ilmu.
Sesungguhnya semua ilmu pengetahuan adalah milik-NYA, Dialah Al Aliim. Dialah pemilik semua jawaban dan dengan kasih-NYA Ia menurunkan setetes ilmu di dunia ini agar manusia memiliki makna yang istimewa, supaya manusia memiliki perangkat untuk tampil sebagai khalifah, agar manusia dapat mengelola dengan baik (mengambil dan memelihara) semua rezeki yang dikurniakan-NYA di dunia ini.
Dari semua ilmu, ulumul Quranlah yang paling utama. Dari semua kitab (buku) AlQuranlah yang paling mulia. Jika kita mempelajari Al-Quran dan berinteraksi dengannya, natijahnya kita sedang mengambil jalan kemuliaan dihadapan Allah sang pemilik ilmu.
Dan karenanyalah Insya Allah sang penghafal Al-Quran akan mendapat jaminan kemudahan dari Allah SWT dalam dua bentuk, iaitu ; kemudahan mempelajari Al-Quran (QS Al-Qamar 17)  dan karunia kemudahan pada ilmu-ilmu yang lain (QS Al-Mujadilah 11).
“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS Al-Qamar 17)
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS Al-Mujadilah 11).
Andai seseorang ingin mempelajari teori quantum pada ilmu fizika. Ia harus menghabiskan waktu sebulan agar dapat memahaminya dengan baik, namun apabila ia menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk menghafal Quran, maka Allah yang rahim sang pemilik ilmu dan kemudahan itu akan mengganti waktu dan jerih payahnya menghafal Al-Quran itu dengan cara membuka kecerdasan sang penghafal Quran, sehingga dalam waktu lebih singkat – seminggu- ia sudah berhasil memahami dengan baik teori Quantum. Inilah yang dialami oleh para tokoh Islam yang tidak hanya dikenal sebagai Ulama besar, tetapi sekaligus juga ilmuwan dari berbagai bidang.
Mengherankan ada manusia yang bisa sedemikian banyak memahami berbagai bidang ilmu, misalnya Imam Ghazali adalah seorang teolog, filasuf (filsafat Islam), ahli fikih, ahli tasawuf, pakar psikologi, logika bahkan ekonom dan  kosmologi. Atau Ibnu Sina seorang ulama yang sedari kecil mempelajari ilmu tafsir, Fikih, Tasawuf, tiba-tiba biasa disebut sebagai pakar kedokteran dan digelari ‘Medicorium Principal’(Rajanya ara dokter) dan buku yang ditulisnya ; Al-Qanun Fith-Thib menjadi bahan pelajaran semua doktor didunia.
Faktor penting yang menjadikan mereka mampu menguasai keilmuan yang melintasi /intergrasi cabang keilmuan yang seolah (bagi mereka yang dikategorikan -suka memisahkan ilmu agama dengan ilmu umum)  ini adalah karena mereka menghafal dan mempelajari Al-Quran sehingga Allah SWT sang pemilik ilmu membukakan bagi mereka pintu gerbang ilmu-ilmu lainnya.

Menghafal adalah dasar dari ilmu pengetahuan
Menghafal adalah dasar dari semua aktiviti otak. setelah data terpahat dengan baik, baru dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut ; misalnya identifikasi, pengklasifikasi berdasarkan kesamaan, membandingkan dan mencari perbedaan, mengkombinasikan persamaan dan atau perbedaan untuk melahirkan sesuatu yang baru, dan lain sebagainya.
Misalnya abjad, seorang anak harus menghafalnya terlebih dahulu baru boleh digunakan untuk membaca dan menulis. Angka harus dihafal dahulu sebelum dipermainkan dalam bidang matematik. Setiap pasal dan ayat dalam undang-undang harus dihafal dahulu sebelum digunakan para hakim, pengacara, dan penuntut di ruang pengadilan.
Menghafal adalah dasar dari semua ilmu. Tanpa masteri hafalan tidak ada data yang boleh diolah, tanpa olahan data maka ilmu pengetahuan tidak akan pernah ada. Menghafal adalah tangga pertama ilmu pengetahuan, menghafal adalah langkah wajib untuk cerdas.
Ada yang mengatakan bahwa menghafal akan melemahkan kemampuan analisa si anak, pernyataan ini mungkin benar, kalau si anak hanya disuruh menghafal saja tanpa melanjutkan ke proses lainnya. Menghafal adalah tahap awal berinteraksi dengan Al-Quran ( Nabi  saw sendiri diajar membaca dan menghafal ), sesudah menghafal dan belajar membaca dengan benar maka harus disambung pada frasa berikutnya iaitu mempelajari maknanya baik harafiah maupun penafsirannya, setelah itu mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi maupun yang berkait dengan kehidupan bermasyarakat, seorang muslim yang cerdas akan menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menjawab semua persoalan, lalu frasa terakhir adalah mengajarkannya kepada semua orang muslim. Itulah tahap berinteraksi dengan Al-Quran yang sebenar. proses ini berkelanjutan tak boleh berhenti, tidak boleh hanya menghafalnya saja, atau hanya belajar membaca saja.

No comments:

Post a Comment